Jumat, 30 Mei 2014

What should i do ?

Diposting oleh Unknown di 11.01 0 komentar


Sebagai seorang yang 'mengaku' Muslim(ah), mungkin saja pernah terlintas sebuah pertanyaan, "Apa yang harus kita lakukan sebagai seorang Muslim(ah)?". Sehingga lumrah sekali seorang Muslim(ah) berperilaku tidak selayaknya seorang Muslim(ah). Padahal semua pilihan akan dipertanggung jawabkan.


Sebagai seorang Muslim(ah) ada 3 hal utama yang harus kita lakukan;

@ Belajar
Tentunya sebagai seorang Muslim(ah), selain rajin belajar akan ilmu-ilmu dunia, maka kita wajib mempelajari lebih jauh tentang Islam. Kenapa? Karena Allah melarang kita melakukan hal-hal yang kita tidak tehu menau tentangnya;

"Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya." (QS. AL-Israa' : 36)
dikuatkan pula dengan hadist berikut ;
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ وَمُسْلِمَةٍ
Artinya : ”Mencari ilmu itu adalah wajib bagi setiap muslim laki-laki maupun muslim perempuan”. (HR. Ibnu Abdil Barr)
Selain itu, sebagai seorang Muslim(ah), Allah menyuruh kita untuk berislam secara kaffah / keseluruhan. Sehingga untuk bisa berislam secara benar maka wajib bagi seorang Muslim(ah) untuk mengkaji ilmu-ilmu islam, agar dapat berislam dengan benar dan kaffah seperti di ayat berikut ;

"Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu." (QS. Al-Baqarah : 208)
Sampai kapan proses ini? Tentunya sampai mati, karena tak ada batasan usia maksimal bagi seorang Muslim(ah) untuk belajar kecuali ajalnya.



@Beramal
Belajar adalah kewajiban bagi seorang Muslim(ah), tapi tentu belajar saja tidak cukup. Keimanan dan ilmu tak akan berarti jika tak diiringi dengan amal ibadah. seperti yang Allah sampaikan dalam ayatNya berikut;
"Demi waktu Asar, Sesungguhnya manusia berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal saleh, dan saling menasehati dalam kebenaran dan kebaikan." (QS. Al-Ashr : 1-3)
Note : Dalam beberapa ayat, ilmu diungkapkan dengan kata iman, dengan arti bahwa iman adalah ilmu atau keyakinan.
Selain itu, keterkaitan ilmu dan amal, terdapat juga dalam ayat berikut;
"Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka adalah surga Firdaus menjadi tempat tinggal." (QS. Al-Kahfi : 107)
dan,
"Orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka kebahagiaan dan tempat kembali yang baik." (QS. Ar-Ra'd : 29)
Dari ayat-ayat diatas tentu sangat jelas Allah menggambarkan saling terkaitnya antara ilmu dan amal, mereka seperti soulmate, dimana Allah tidak akan menerima salah satunya tanpa diiringi yang lain.



@Menyampaikan Ilmu
Ilsamnya seseorang tidak cukup hanya dengan iman saja, pun belum sempurna ketika ia sudah mengamalkannya namun belum menyampaikannya atau mendakwahkannya. Seperti yang telah Rasulullah contohkan, beliau beriman, beramal dan kemudian menyampaikannya atau mendakwahkannya. Maka sempurnalah keislaman seseorang jika ketiga hal pokok ini telah ia jalankan dengan benar.
Kewajiban untuk berdakwah dapat dilihat dalam ayat berikut;
"Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung." (QS. Aali 'Imran : 104)
dan,
خَـيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْاآنَ وَعَلَّمَهُ
Artinya : ”Sebaik-baik kamu adalah orang yang mempelajari Al Qur’an dan mengajarkannya”. (HR. Bukhari)

Mungkin ini tidak mudah, tapi tidak semua yang sulit itu tidak mungkin bisa kita lakukan. Seua pasti memerlukan proses, tapi ingat bahwa proses juga butuh waktu. Maka lakukan dari sekarang, sebelum waktu kita habis.. (~_^)




Kenapa harus Islam ?

Diposting oleh Unknown di 09.18 0 komentar


Life is about making choice & be responsible of it (!!)

Hidup, ia bukan sekedar menikmati detik-detik waktu yang kian mendekati penghabisannya tanpa arah, aturan atau pun tujuan. Lalu seperti apa arah, aturan dan tujuan yang benar itu?


Mungkin sudah belasan atau bahkan puluhan tahun kita ada di sini, dalam Islam. Tapi kadang kita bahkan tak sadar atau tak tahu kenapa kita berislam. Jawaban yang sangat biasa adalah karna orang tua kita telah berislam sebelumnya dan kita tinggal mengikuti saja.

Hidup ini tentang pilihan dan pertanggungjawaban atasnya. Tentu saja kita tidak mau mempertanggungjawabkan sesuatu yang kita bahkan tak tahu menau tentangnya. Mulailah berfikir cerdas dan pilihlah pilihan yang benar dengan cara yang benar, karna kita akan mempertanggungjawabkannya, nanti.

Tentang pilihan itu, kenapa harus Islam dan bukan yang lain?
Kita dapat menemukan jawabannya di sini :

الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الإِسْلاَمَ دِيناً
“Pada hari ini Aku telah sempurnakan bagi kalian agama kalian, dan Aku telah cukupkan nikmat-Ku atas kalian dan Aku pun telah ridha Islam menjadi agama bagi kalian.” (QS. Al Maa’idah: 3)


إِنَّ الدِّينَ عِندَ اللّهِ الإِسْلاَمُ
“Sesungguhnya agama yang benar di sisi Allah hanyalah Islam.” (QS. Ali Imran: 19)


وَمَن يَبْتَغِ غَيْرَ الإِسْلاَمِ دِيناً فَلَن يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ
“Dan barang siapa yang mencari agama selain Islam maka tidak akan pernah diterima darinya dan di akhirat nanti dia akan termasuk orang-orang yang merugi.” (QS. Ali ‘Imran: 85)


Allah telah menerangkannya dengan sangat jelas, dalam Kitab-Nya yang benar dan sempurna ;
Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa. (QS. Al Baqarah :2)
^^ be smart, kenali diri, tetapkan ia pada pilihan-pilihan yang benar dengan cara yang benar ..



Selasa, 27 Mei 2014

Review film A long Visit

Diposting oleh Unknown di 00.03 0 komentar


~ Kim Hae Suk & Park Jin Hee ~


         Setahun yang lalu, pas lagi seru ngumpul bareng temen-temen, tiba-tiba umi (guru ngajiku) ngasih tontonan seru, "A Long Visit". (Telat banget ya, padahal film nya udah ada dari tahun 2010). Awalnya nggak ngeh karna pake bahasa Korea dan nggak ada translate nya.. :D tapi lama-lama nggak kerasa tuh pipiku basah hehe..


             Namanya Ji Suk. Hari itu dia berkunjung ke rumah orangtuanya. Suasana pedesaan di sepanjang perjalanan membuatnya teringat masa-masa kecilnya dulu, betapa dia sangat beruntung memiliki seorang ibu yang sangat menyayanginya, rela melakukan dan mengorbankan apa pun untuk kebahagiaannya. namun kadang, sebagai seorang anak, dia bahkan terlalu jahat menurutku, seperti dibawah ini; 


dia malu saat ibunya datang ke sekolah dengan penampilan sederhananya,


         Kesedihan itu jelas banget terlihat diwajah sang ibu, namun sang ibu berusaha untuk tidak memperlihatkan itu kepada anaknya, dia tetap tersenyum, tepat sayang. kekecewaan itu dia nikmati sendiri.

         Masa remajanya berakhir dan Ji Suk mendapatkan beasiswa di sebuah universitas di Seoul. Mesti beranjak dewasa tapi tetap saja dia adalah seorang anak yang masih bergantung kepada ibunya. Ada saat-saat dimana dia sangat membutuhkan ibunya, meski hanya lewat suara, melalui senandung sang ibu yang tak merdu.

          Tiba saat nya Ji suk menikah. Pernikannya tidak mudah, karna suaminya adalah anak dari keluarga yang kaya sedangkan dia hanya gadis biasa yang beruntung dapat melanjutkan kuliah dari beasiswa. Lagi-lagi sang ibu yang membela dan memperjuangkan kebahagiaannya, saat ayahnya terdiam mendengar hinaan dari orangtua suaminya.


        .. daaannn meraka akhirnya menikah. Tak berhenti disitu ternyata kasih sayang itu. Sang ibu masih sering mengunjungi dan memanjakan sang anak dangan kasih sayangnya, bahkan saat yang anak telah menjadi seorang ibu juga, sepertinya. Kasih sayang itu tetap ada.
          

          Hari itu, saat Ji Suk tiba di rumah orangtuanya, sang ibu sangat senang. Beberapa hari dia menghabiskan waktu bersama ibunya. Melewati setiap waktu untuk melakukan hal-hal yang belum pernah dia lalukan untuk sang ibu sebelumnya. Makan, jalan-jalan, belanja dan semua hal yang dapat membuat sang ibu tersenyum.



       Sampai pada akhirnya, sang ibu mengetahui bahwa Ji Suk sedang sakit dan bahkan tak lama kemudian Ji Suk meninggal. Kesedihan itu jelas tergambar diwajahnya.

...

         Nonton film ini, jadi ingat bahwa ternyata seorang ibu itu benar sangat luar biasa. Apa pun akan ibu lakukan untuk melihat anaknya bahagia. Ialah ibu, yang memang tak akan pernah ada yang bisa menandingi cinta dan kasih sayang nya kepada anaknya. 

         Bener banget kalo dalam islam berbakti kepada orang tua itu wajib.

        “Dan hendaklah kamu beribadat kepada Allah dan janganlah kamu sekutukan Dia dengan sesuatu apa jua dan hendaklah kamu berbuat baik kepada kedua ibu bapa“. (QS. An Nisa’ : 36).

        “Dan Kami wajibkan manusia berbuat baik kepada kedua ibu bapanya; ibunya telah mengandungnya dengan menanggung kelemahan demi kelemahan (dari awal mengandung hingga akhir menyusunya) dan tempoh menceraikan susunya ialah dalam masa dua tahun; (dengan yang demikian) bersyukurlah kepadaKu dan kepada kedua ibubapamu; dan (ingatlah), kepada Akulah jua tempat kembali (untuk menerima balasan).” (QS. Luqman : 14).


       #Ibu ~ she is our everything ..

Senin, 26 Mei 2014

.. Peta Perjalanan Hidup dalam Al-Qur'an ^^

Diposting oleh Unknown di 11.52 0 komentar


Hidup ini adalah gambaran sebuah perjalanan dan peta hidup itu ada di sini ..
           "... padahal kamu tadinya mati, lalu Allah menghidupkan kamu, kemudian kamu dimatikan dan dihidupkan-Nya kembali, kemudian kepada-Nya-lah kamu dikembalikan" (QS. Al-Baqarah : 28)


1. Ruh
    ... padahal kamu tadinya mati ...

      "Bukankah telah datang atas manusia satu waktu dari masa, sedang dia ketika itu belum merupakan sesuatu yang dapat disebut?" (QS. Al-Insaan : 1)

          Ialah ruh. Makhluk Allah yang secara totalitas berada dalam pengawasan dan lindungan Allah. Ialah makhluk yang telah memberi kesaksian. Sebuah persaksian terhadap keESAan Allah,

          "Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi." (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)", atau agar kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya orang-orang tua kami telah mempersekutukan Tuhan sejak dahulu, sedang kami ini adalah anak-anak keturunan yang (datang) sesudah mereka. Maka apakah Engkau akan membinasakan kami karena perbuatan orang-orang yang sesat dahulu?" (QS. Al-A'raaf : 172-173)
hal ini adalah sebuah proses penanaman ketauhidan yang pertama, sebagai bekal hidup (fitrah).


2. Alam Syahadah
    ... lalu Allah menghidupkan kamu ...

        Saat ini, di alam inilah manusia hidup. Hanya sebentar saja, seperti pepatah jawa yang mengatakan, "urip iki mung mampir ngombe", bahwa hidup ini hanya seperti seorang musafir yang beristirahat untuk minum. Beberapa saat saja, sebelum ia beranjak menuju tahapan kehidupan selanjtnya.

       di alam ini, dimana manusia bertugas untuk menjalankan kehidupan berdasarkan aturan-aturanNya. Dengan bekal pendengaran, penglihatan dan hati, di sinilah manusia hidup dan mengemban amanah dariNya. 

        "Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur." (QS. An-Nahl : 78)


3. Kematian
    ... kemudian kamu dimatikan ...

    Kematian memisahkan antara ruh dengan jasad, memisahkan amanah dengan pelakunya dan mempertemukannya pada masa dimana ia tak lagi berdaya untuk sekedar berbicara. 

          "Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati." (QS. Ali 'Imran : 185)


4. Hidup Kedua dan Selamanya

    ... dan dihidupkan-Nya kembali ...

        "Dan ditiuplah sangkalala, maka tiba-tiba mereka keluar dengan segera dari kuburnya (menuju) kepada Tuhan mereka." (QS. Yaasin : 51)

     "yaitu hari (yang pada waktu itu) ditiup sangkakala lalu kamu datang berkelompok-kelompok, dan dibukalah langit, maka terdapatlah beberapa pintu, dan dijalankanlah gunung-gunung maka menjadi fatamorganalah ia" (QS. An Naba' : 18-20)

        Dan seletah kematian itu sungguh, Allah akan menghidupkan kembali, dimana setiap manusia akan mempertanggung jawabkan setiap hal selama hidupnya dahulu.

      "Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggung jawaban)?" (QS. Al-Qiyamah : 36)


... kemudian kepada-Nya-lah kamu dikembalikan ...

            Syurga atau pun Neraka, ia adalah pilihan dan pilihan itu ditentukan saat ini, disaat mata masih dapat melihat warna-warni dunia, disaat detik-detik waktu masih tersisa meski sedikit.

merdikawati 
   

Makna Hidup

Diposting oleh Unknown di 09.29 0 komentar


Putih
Hidup itu adalah kertas putih, kosong
Waktu mewarnainya dengan kelopak-kelopak rasa
Ada merah mudanya sakura
Ada birunya angkasa
Dan ada coklatnya kulit kayu yang menua
Seperti sebuah lukisan yang menceritakan suara hati
Seperti angin yang mencoba menyampaikan asa melalui belaian lembutnya
Dan seperti setiap langkah yang menghampiri tujuannya



•••


            Setiap orang melaluinya, merasakannya namun tak semua orang mampu memaknainya dengan benar. Ia lahir, kemudian tumbuh menjadi belia yang ceria, kemudian mendewasa, lalu menua dan pada akhirnya ia akan mati. Fase-demi fase kehidupan terlewati, namun tak banyak dari mereka yang melaluinya dengan benar. Sekian banyak waktu dan kesempatan terbuang bersama hilangnya setiap nafas yang terhela.

         Video dari FUKI ini menggambarkan betapa hidup ini tidak sekedar memaui fase demi fase kehidupan kemudian mati. Ada sebuah makna besar dibalik semua ini, 



           Allah telah menjawab melalui kitabNya bahwa hidup ini adalah ibadah, mengemban amanah dari-Nya;
           "Tidaklah Aku ciptakan Jin dan Manusia melaikan supaya mereka beribadah kepada-Ku" (QS. Adz-Dzariyat : 56)

          "Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." (QS. Al Baqarah : 30)

         Ialah ibadah yang luas, bukan sekedar sholat dan tidak hanya puasa;

        "Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat kebaikanlah kepada ibu bapa, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat" (QS. Al Baqarah : 83)

         Hidup ini adalah kesempatan, dimana detik-detik waktu yang semakin berkurang menandakan semakin dekatnya manusia dengan batas itu, batas yang memisahkan ruh dari raganya, batas yang memisahkan amanah dengan pengembannya, ialah kematian.

         "Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?" (QS. Al Mu'minun : 115)

         Hidup ini sangat bermakna, dimana saat seorang hamba ma(mp)u mempersembahkan totalitas hidupnya hanya untuk Allah saja. Berjalan pada jalan yang telah tertata rapi barisan penegak-penegak agamaNya.

         "Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus ..." (QS. Ar Ruum : 30)

         "Dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya karena mencari keridhaan Allah; dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya." (QS. Al Baqarah : 207)

...

@merdikawatii
 

merdikawati Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea