..sakura itu tetap sakura,
dimanapun ia tumbuh, mekar dan kemudian gugur..
...
sebuah pesan singkat yang kuterima sore itu,
"Aku galau dan butuh sedikit
tausyah.. Awal tahun ini aku punya pacar, dia teman kerjaku.. Berawal dari
teman biasa yang sering memberiku perhatian lebih hingga akhirnya aku luluh..
Beberapa kali aku tolak dan mengindar tapi lagi-lagi aku luluh setiap dia
mendekatiku.. Rasa itu kini terlanjur tumbuh.."
sempat gak percaya membaca pesan singkat itu,
tapi itulah faktanya. aku mencoba menyisihkan sejenak segala rasa kemudian
melanjutkan membaca pesan itu,
"Aku tau aku salah.. lalu
bagaimana caranya aku harus menghindari setiap rayuannya jika aku harus bertemu
dengannya setiap hari? dan apakah kesalahanku ini masih bisa Allah maafkan?
orang-orang terdekatku pasti kecewa dengan kelakuanku ini.."
kemudian disusul dengan beberapa pesan. satu diantaranya adalah seperti di
bawah ini,
"Aku menyesal dan ingin
sekali meminta maaf, tapi aku takut jika suamiku tahu tentang semua ini maka
dia akan meninggalkanku.. aku tahu dia akan sakit sekali karna bahkan ia
berteman dengan pacarku itu.. salahkan aku jika aku hanya sekedar meninggalkan
perbuatan salahku itu tanpa meminta maaf dan jujur kepada suamiku?"
...
benar, jika dikatakan bahwa setiap rasa itu tidak
pernah salah, di hati mana pun ia tumbuh.. ia hanya akan menjadi masalah jika
pemilik hati tersebut tak mampu untuk mengelolanya dengan benar.. terlebih jika
ia tumbuh pada hati yang telah termiliki..
pernah dapet nasehat seperti ini, "manusia
yang sempurna bukanlah manusia yang tidak pernah melakukan kesalahan.. setiap
manusia itu pasti pernah melakukan kesalahan.. dan orang yang bijak adalah
orang yang mampu belajar dari setiap kesalahannya untuk kemudian menjadi
pribadi yang lebih baik.."
nasehat itu bukanlah bentuk lain dari pembenaran
setiap kesalahan yang dilakukan, ia hanyalah sebuah bentuk motivasi bagi setiap
manusia untuk bangkit dari setiap langkah-langkah salahnya,, mempelajari dari
setiap pesan cinta yang Allah sampaikan melalui peristiwa-peristiwa lalu
tersebut kemudian belajar untuk menjadi manusia yang jauh lebih baik..
Allah itu sangat pemaaf, maka selagi mata masih dapat terbuka dan kesempatan masih mengijinkan diri untuk memperbaiki kesalahan, maka segeralah bertaubat dengan sebenar-benarnya taubat..
Allah itu sangat pemaaf, maka selagi mata masih dapat terbuka dan kesempatan masih mengijinkan diri untuk memperbaiki kesalahan, maka segeralah bertaubat dengan sebenar-benarnya taubat..
"dan mohonlah ampun kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi maha Penyayang." (QS. 4:10)
"Maka mengapa mereka tidak bertobat kepada Allah dan memohon ampun kepada-Nya? Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. 5:74)
Rasulullah bersabda, sebagaimana dituturkan oleh Abu Dzarr ra, bahwa Allah SWT terlah berfirman, "Siapa saja yang mendekat kepada-Ku sehasta, Aku mendekat kepadanya sedepa. Siapa saja yang mendekat kepada-Ku sedepa, Aku mendekat kepadanya sejengkal. Siapa saja yang mendatangi-Ku dengan berjalan, Aku akan mendatanginya dengan berlari. Siapa saja yang menjumpai-Ku dengan memikul dosa sepenuh bumi --selama ia tidak menyekutukan Aku dengan apapun-- maka Aku akan menjumpainya dengan membawa ampunan sepenuh bumi pula." (HR. Muslim)
"pulang" lah pada kebenaran karna ia
menentramkan, sesulit apa pun langkah untuk kembali.. jangan biarkan ketakutan
dan kecemasan menghentikan langkah untuk menuju perbaikan.. seburuk apa pun
hal-hal yang menghantui,, maka akan lebih menakutkan lagi kenyataan yang harus
dihadapi di akhirat kelak jika tak mau memperbaikinya saat ini, di sini..
"pulang" lah, meski tak pernah ada
proses yang instant.. dan ingat bahwa setiap proses itu butuh waktu, maka
lakukan sekarang sebelum waktu itu habis..
untuk yang jauh di sana :: big hug for you.. semoga tulisan ini bermanfaat, dear..